Goal + Interview

Tadi sore saya diinterview tim Kompas Muda. Tumben? Yap yap, ada "audisi" untuk jadi tim Volunter Kompas Muda dan saya berhasil lolos tahap seleksi CV. How did it go Tas?

Saya belum pernah kasih tau ini sebelumnya, tapi setahun yang lalu saya diajak untuk ikut sebuah program sama host sis dan temen saya, Jordyn. Namanya 101 goals for 1001 days. Jadi intinya bikin 101 tujuan yang mau dicapai dalam kurun waktu 1001 hari. Goalnya boleh penting, boleh gak penting. Contoh penting: Berusaha jadi vegetarian, turun berat 10kg, nabung untuk beli lensa. Contoh ga penting? Pake kaos kaki beda warna ke sekolah, makan bakso abang-abang, gak jajan pinggir jalan (lah tapi mau makan bakso abang-abang.....). Apa aja yang penting 101 goals!

Nah ada salah satu goal pribadi saya yang saya suka: ketemu orang baru tiap hari. Dulu saya masukin ini ke daftar goals karena sebagai exchange students gue gak mau temennya itu-itu aja setaon penoeh. Jadi saya terpacu buat minimal nyapa 2 orang baru di lorong sekolah, atau pas lagi jalan kaki pulang ke rumah.

Alhasil begitu sampe Indonesia, goal saya yang ini agak terlantar. Yah gimana dong, kayaknya bukan budaya kita buat nyapa orang di jalan seenak jidat. Kalau di negara western mereka terbiasa untuk bilang "Hi" meskipun gak kenal-kenal amat. Bahkan ngobrol sama orang random di pom bensin juga sah-sah aja. Sementara kalau disini mungkin banyak orang yang skeptis dengan sapaan "Hai". Lo bisa dikira ada maksud jahat, atau sok akrab, atau "dih nih orang naksir gue ya?!".

Satu lagi, saya terjebak di lingkungan yang sama. Setiap hari di sekolah sama temen sekelas mulu. Gak ada kondisi yang bikin saya harus kenalan sama adek-adek kelas di lorong. Kalau papasan ya saya bergerombol, mereka juga banyak bergerombol. Dan saya juga males nyapa mereka karena sebenernya kita semua kayak udah kenal. Maklum sekolah kecil.

Hari ini saya bisa mewujudkan goal ini di interview kompas muda. Dari sekian banyaknya pemegang CV yang dipanggil, saya dipertemukan dengan orang-orang senasib nunggu jadwal interview di ruang tunggu. Anak Bekasi, Bogor, Tangerang Selatan, Jakarta dan banyak lagi, dengan semangat yang membara-bara, doyan ngobrol, dan semangat sambil nenteng CV dan portofolio masing-masing.

It's good to meeting new people again! Apalagi temen-temen yang saya temui tadi sepassion, dan
nyambung kalau ngomong!

Terlepas dari interview saya yang (menurut saya) rada datar dan keoptimisan saya untuk tidak lulus interview; saya bersyukur. Bersyukur bisa ketemu temen baru, bisa masuk gedung kompas dan dilewatin Arbain Rambey (meskipun saya gak ngeh), sadar akan kekurangan saya yang gugup ngomong, karakter saya yang ternyata suka "bipolar" depan temen cerewet depan interviewer kicep, dan bersyukur saya bisa masuk ke tahap ini. Bertemu dengan temen-temen baru yang sehobi dan seminat itu nyadarin saya dari batok kelapa yang mengkungkung (ape coba mengkungkung tas?) kepala saya. Saya gak sendirian di dunia ini, masih banyak mereka yang lebih jago dan bisa jadi lebih berpengalaman daripada saya.

quote of the day dari instagramnya Evita Nuh:

“I used to think I was the strangest person in the world but then I thought there are so many people in the world, there must be someone just like me who feels bizarre and flawed in the same ways I do. I would imagine her, and imagine that she must be out there thinking of me too. Well, I hope that if you are out there and read this and know that, yes, it's true I'm here, and I'm just as strange as you.” ― Frida Kahlo


Dari accomplish a goal, sampai penyadaran diri.
Good luck untuk Volunteer Kompas Muda batch 5!

*UPDATE*
Saya ternyata diterima sebagai Volunteer Kompas Muda batch 5! Gak sesuai dengan prediksi saya :))



Post a Comment

0 Comments